Tugas Pendahuluan 1




1. Kondisi[Kembali]

Modul 2 Percobaan 1 Kondisi 15

Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 1, ganti probe dengan led Biru

2. Gambar Rangkaian Simulasi[Kembali]

  • Gambar rangkaian sebelum disimulasikan
  • Gambar rangkaian setelah disimulasikan
Percobaan 1a

Percobaan 1b

3. Video Simulasi[Kembali]


4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali]

Percobaan pertama membahas penggunaan rangkaian asynchronous binary counter dengan memanfaatkan IC 74LS90 dan 74LS93 untuk menghasilkan hitungan biner 8-bit. Pada jenis counter ini, setiap flip-flop tidak menerima clock dari sumber yang sama. Flip-flop berikutnya justru mengambil sinyal clock dari keluaran flip-flop sebelumnya. Karena itu, perubahan pada bit-bit keluarannya tidak muncul secara bersamaan, melainkan muncul berurutan mulai dari bit paling rendah (Q0) sampai bit paling tinggi (Q7).

Dalam rangkaian ini, IC 74LS90 bertugas menghasilkan empat bit awal, sedangkan IC 74LS93 menangani empat bit selanjutnya. Kedua IC tersebut dirangkai secara seri sehingga mampu membentuk counter 8-bit penuh. Sumber clock berasal dari generator pulsa eksternal yang disambungkan ke pin CKA pada IC 74LS90. Setiap pulsa yang masuk akan menaikkan nilai hitungan satu angka, dimulai dari 00000000 hingga mencapai 11111111 (atau 0 sampai 255 dalam bentuk desimal).

Delapan LED digunakan untuk memperlihatkan hasil hitungan. LED yang menyala menandakan logika “1”, dan LED yang mati menandakan logika “0”. Karena rangkaian bersifat asinkron, pola perubahan LED tidak berubah serentak setiap kali clock masuk. Pergeseran logika akan terlihat berlangsung sedikit demi sedikit karena adanya waktu tunda antar flip-flop, dikenal sebagai propagation delay.

Dari percobaan ini dapat dipahami bagaimana sebuah counter asinkron bekerja secara otomatis dengan bantuan clock eksternal. Counter seperti ini sangat cocok untuk keperluan yang tidak membutuhkan kecepatan tinggi, misalnya penghitung sederhana atau indikator berbasis digital.


Percobaan kedua masih menggunakan IC 74LS90 dan 74LS93, tetapi cara pemberian clock-nya berbeda. Pada percobaan ini, clock diberikan secara manual melalui saklar SPDT, sehingga setiap tekanan saklar menghasilkan satu pulsa clock yang membuat counter naik satu langkah.

Konsep kerjanya tetap sama seperti percobaan pertama. Flip-flop di dalam IC bekerja secara bertahap seperti gelombang yang merambat, karena keluaran flip-flop sebelumnya menjadi sumber clock untuk flip-flop berikutnya. Itulah sebabnya perubahan logika pada LED tidak langsung berubah bersamaan.

Ketika saklar ditekan, IC 74LS90 akan menghasilkan empat bit pertama, dan output tersebut diteruskan sebagai clock untuk IC 74LS93 yang menghasilkan empat bit berikutnya. Digabungkan, kedua IC ini membentuk penghitung biner 8-bit penuh, mulai dari 00000000 sampai 11111111.

LED kembali digunakan untuk menampilkan hasil hitungan. Karena clock diberikan secara manual, perubahan bit dapat diamati satu per satu, sehingga mempermudah pemahaman mengenai aliran sinyal dan kerja berantai di dalam counter asinkron.

Secara keseluruhan, percobaan ini memperlihatkan bahwa counter asinkron menghasilkan perubahan keluaran secara bertahap akibat adanya tunda antar flip-flop. Walaupun sederhana, percobaan ini sangat membantu untuk memahami dasar-dasar sistem penghitung digital.

5. Download File[Kembali]

  • Download File Rangkaian Proteus disini
  • Link Video Simulasi Rangkaian disini
  • Download Datasheet 74LS90 disini
  • Download Datasheet 7493 disini
  • Download Datasheet Clock disini
  • Download Datasheet LED disini
  • Download Datasheet SPDT disini











Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUB BAB 2.15 COMPUTER ANALYSIS